Minggu, 15 Januari 2012

Baca Komik? Kenapa Tidak!

Minat membaca pada anak-anak di Indonesia, menurut saya, sebenarnya sudah cukup tinggi. Tinggal bagaimana menentukan bacaan apa yang pas diberikan bagi anak-anak tersebut. Terkadang saya masih menemukan anak-anak berusia di bawah 12 tahun membaca bacaan yang sebenarnya kurang tepat bagi mereka. Akibatnya, timbullah beberapa dampak yang tidak baik bagi perkembangan anak-anak tersebut, terutama dari segi psikologisnya. Tak mengherankan, masih ada anak-anak yang bertindak kasar terhadap sesama temannya atau saudaranya. Mungkin itu merupakan salah satu dampak dari bacaan ataupun tontonan yang mereka baca atau lihat, sebab pada dasarnya seorang anak lebih cepat menangkap pesan-pesan melalui media yang bersifat audiovisual. 

Berdasarkan pemikiran tersebut, saya berusaha mencari solusi alternatif bagi permasalahan ini. Lalu terpikirlah untuk berkeliling toko buku dengan tujuan mencari buku seperti apa saja yang sebenarnya cocok untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun (usia anak Sekolah Dasar). Setelah beberapa kali berkeliling dari satu toko buku ke toko buku lain, perhatian saya jatuh pada sebuah buku komik yang berlabel SU (Semua Umur), terbitan PT Gramedia, bertajuk Hai, Miiko!. Komik tersebut merupakan terjemahan dari komik Jepang berjudul Kocchi Muite! Miiko! karya komikus Jepang Ono Eriko, diterbitkan di Indonesia sejak sekitar tahun 2003 hingga 2011. Hingga kini komik tersebut sudah mencapai Jilid 23 dan kemungkinan masih akan berlanjut. Seperti inilah tampak sampul dari jilid 1 hingga 7.

 
Sampul depannya saja sudah sangat mencitrakan dunia anak-anak. Ceria dan penuh warna. Setelah membaca isinya, ternyata komik ini lebih dari sekedar sarana hiburan semata. Komik ini berkisang mengenai kejiadian sehari-hari seorang anak bernama Yamada Miiko dan teman-temannya di SD Suginoki. Ada canda, tawa, sedih, haru, dan suka. Ya, saya sebut itu suka sebab anak-anak usia 12 tahun ke bawah masih terlalu dini mengenal kata cinta, namun dalam dunia nyata, anak-anak tersebut memang sudah mengenal rasa simpati aau suka terhadap teman lawan jenisnya. 
 
Dalam komik ini diceritakan beberapa tema mengenai rasa suka tersebut dan cara para tokoh menghadapinya. Adapun kisah tentang suka duka dalam keluarga, seperti kisah saat Miiko harus rela berbagi kamar dengan adiknya, Yamada Mamoru oleh karena keluarga mereka tinggal di sebuah mansion yang sempit. Dalam cerita tersebut, disisipkan nilai moral bahwa sebagia sesama saudara sebaiknya menanamkan sikap saling berbagi dan menghormati. Selain kisah-kisah tersebut, masih banyak kisah lain yang mengandung nilai moral. Sisi bagus dari komik ini, Ono Eriko mengemas cerita-cerita dalam komik ini dengan bahasa dan penjelasan yang sesederhana mungkin sehingga mudah dicerna oleh anak-anak. Dengan begitu, pesan moral yang tersimpan  pun akan sampai pada anak-anak yang membacanya.

Dengan adanya komik ini, mengubah pendapat saya mengenai komik. Tadinya saya berpikir bahwa komik hanyalah hiburan semata bagi sang pembacanya, namun dengan hadirnya komik ini, mata saya menjadi terbuka, bahwa sebenarnya bacaan sesederhana komik pun, jika dikemas sesuai sasaran, dapat menjadi media yang edukatif bagi pembacanya, dalam hal ini, anak-anak. Jadi, anak-anak membaca komik? Kenapa tidak!



1 komentar: